.

Jumat, 25 Mei 2012

BDM

BELA DIRI MILITER YONG MOO DO

Referensi: Pendidikan pelatihan dasar Resimen mahasiswa angkatan LXV

BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Pengertian Bela Diri Militer Yong Moo Do
Bela Diri Militer (BDM) YONG MOO DO dimulai pada tanggal 15 Oktober 1995 dimana The Martial Reearch Institut dari yong university korea membentuk seni bela diri Yong Moo Do yang merupakan gabungan dari bela diri judo, Taekwondo, Apkido, Ssirum, dan Hon Sin Sul. Bela Diri Militer Yong moo do pada awalnya adalah suatu program yang diadakan oleh Satuan Angkatan Darat militer Indonesia, yang harus dimiliki oleh Prajurit Angkatan Darat. Bela diri militer Yong moo do adalah akar dari bela diri Hon Sil Sul yang berarti Beladiri, Yong Moo Do sebagai seni bela diri baru, yang belum pernah kita lihat sebelumnya.
Yong moo do berarti Yong yaitu Naga, Moo yaitu Kehidupan Do berarti Seni Bela diri. Sedangkan istilah Yong moo do berasal dari kata Hankido yang dikembangkan di korea pada tahun 1976. kemudian berganti menjadi kukmodo dan kembali lagi menjadi nama Yong moo do. Yong moo do konon merupakan turunan dari GongKwonYusul yang dirumuskan oleh Master kang Jun.
Pendiri Bela Diri Yong Moo Do Antara lain :
1.      Kim Byung Chun yang.
Merupakan Presiden Asosiasi Yongmoodo Internasional di Korea
2.      Prof Lee Byeong lk, Prof Kim Eui  Yong dan Prof Kim Chang Woo yang menjabat di Departemen Oriental Martial Art di Yong In University
3.      Prof Kang Min Chu yang menjabat sebagai sekertaris Jendral Asosiasi YongMooDo Internasional
Rangking dan warna sabuk yang ada dalam beladiri Yongmodo adalah :
·         Rangking 10 = Sabuk Putih
·         Rangking  9  = Sabuk Kuning
·         Rangking  8  = Sabuk Kuning
·         Rangking  7  = Sabuk Hijau
·         Rangking  6  = Sabuk Hijau
·         Rangking  5  = Sabuk Biru
·         Rangking  4  = Sabuk Biru
·         Rangking  3  = Sabuk Coklat
·         Rangking  2  = Sabuk Coklat
·         Rangking  1  = Sabuk Merah
Setelah sabuk Merah maka para peserta Beladiri YongMooDo dapat Dan 1 atau Sabuk hitam dengan kemampuan meliputi Teknik Skill Dasar, Menengah, Tingkat Mahir serta penggunaan alat.
Bela diri militer ini merupakan konsep modern pertahanan diri yang mengutamakan ketenangan pikiran, tubuh dan jiwa yang bersemanagat,sehingga cocok digunakan dikalangan Militer.

B.     Resiko dan Keselamatan dalam latihan Beladiri Yong Moo do
Seni Beladiri Yong Moo do memerlukan latihan yang kekal, harus di latihkan sedemikian untuk memperkecil resiko latihan yang bersifat fatal. Pelatih seni Beladiri Yong Moo do memerlukan persiapan yang cukup lama dan pengenalan tentang teknik – teknik dasar untuk mengefisiensikan kecil terluka yang dialami oleh para pemula maka dari itu perlu adanya pelatihan dan pengawasan secara bertahap, bertingkat dan berkelanjutan agar resiko dan keselamatan latihan tidak berakibat fatal.
Seni Beladiri  Yong Moo do memerlukan instruksi – instruksi dan praktek langsung dari seorang guru atau instruktur agar hal – hal yang tidak inginkan tidak terjadi. Instruktur Yong Moo do harus menyiapkan sarana dan prasarana yang berhubungan dengan kesiapan dalam pelatihan beladiri Yong Moo do seperti lapangan, alat bantu body tack, matras, sam sak, gansil, pelindung gigi, pelindung kepala, pelindung tangan dan kaki harus memenuhi target standart keselamatan.
Latihan tersebut harus dapat dikendalikan diawasi dan dievaluasi, Berlatih seni beladiri Yong Moo do dimulai dengan pemanasan supaya badan dapat menerima materi – materi latihan. Pemanasan dilakukan terutama dilakukan pada bagian – bagian persendian, jari – jari tangan maupun kaki, Bagian – bagian terpenting yang harus dilatih tiap hari Adalah Psikologi kita. Proses penyegaran dalam latihan juga perlu dilakukan seperti meditasi dan pernapasan.
Setiap pelatih atau instruktur Yong Moo do harus memiliki kemampuan untuk mengatasi segala kemungkinan yang akan terjadi di dalam pelaksanaan latihan. Karena dalam mempelajari ilmu seni beladiri Yong Moo do rawan terjadi kecelakaan dalam berlatih.

C.    Penentuan Kenaikan Pangkat
Pada dasarnya bela diri militer (BDM) Yong moo do lebih menekankan pada kemampuan bertempur dengan menggunakan tangan kosong. Seorang prajurit harus mampu menguasai teknis bertempur dengan tangan kosong tersebut, sebagai alternatif terakhir dalam mempertahankan diri.
Seni bela diri militer yang diajarkan kepada prajurit sesungguhnya merupakan penggabungan dari berbagai jenis olah raga bela diri yang ada di dunia seperti aikido, karate, judo, taekwondo, dan  jujitsu. Metode serangan pada bela diri militer - khususnya dengan menggunakan tangan kosong atau hand to hand combat sangat tepat dalam pertarungan jarak dekat.
Bahkan dalam penerapan selanjutnya. Kemampuan bela diri militer (BDM) perseorangan ini menjadi salah satu tolak ukur untuk kenaikan pangkat seorang prajurit. Seperti Tamtama, Perwira dll, Kemampuan seorang prajurit dalam keterampilan bela diri militer dijadikan syarat dalam menentukan kenaikan pangkat, menempati suatu jabatan serta syarat untuk mengikuti pendidikan pada jenjang selanjutnya.
D.    Sasaran Bela Diri Militer
Sasaran dari bela diri militer (BDM) yang sebenarnya adalah mengenalkan karakteristik bela diri militer yang lebih simpel (sederhana), aplikatif (sesuai kebutuhan) dan efektif (tepat sasaran). Dan prinsip atau sasaran bela diri militer tersebut juga diajarkan dan ditekankan kepada para personil-personil yang juga ingin mempelajari bela diri militer – yang bukan anggota militer Nasional. Barangkali salah satunya adalah Anda sendiri.
Bela diri militer pun tidak hanya mengajarkan praktek atau sekedar latihan fisik saja, namun juga ada beberapa ajaran teoritisnya. Yang antara lain :
·         Cara memberikan instruksi, Pengetahuan senjata ringan, Kesadaran disiplin, Peraturan baris berbaris (PBB), Senam militer, Lintas medan, Outbound/Mountenering serta Caraka malam.
E.     Badan Pelatihan Bela Diri Militer
Sudah jelas bahwa badan-badan yang menyelenggarakan pelatihan bela diri militer pada umumnya adalah badan-badan Pemerintahan, Angkatan Bersenjata Indonesia, serta badan-badan yang berdiri dalam naungan kemiliteran.
Namun juga ada badan-badan usaha yang sifatnya independen dan berlatar belakang profit. Badan-badan usaha seperti ini ditangani dengan professional, dan dengan manajemen yang handal. Contohnya adalah Delta, suatu badan keamanan (Security) berskala internasional.
Delta selain menyediakan tenaga-tenaga professional dalam sistem pengamanan, juga memproduksi alat-alat keamanan seperti kunci, pengaman rumah, alarm maling dan CCTV yang canggih yang dapat dioperasikan dan dikontrol dari dalam rumah.

IMPK


ILMU MEDAN PETA DAN KOMPAS
(IMPK)
REFERENSI: NSS tentang IMPK untuk SEKOLAH CALON TAMTAMA  PK                          TNI AD, Nomor: 19-03-A3-C.34
                        Disahkan dengan :
                        Surat keputusan DA N KODIKLAT TNI AD
                        Nomor   : Skep/63/III/2005
                        Tanggal : 29 maret 2005


BAB I
PENDAHULUAN
Umum: Disadari bahwa dalam setiap gerakan di medan baik perorangan maupun hubungan satuan/ kelompok akan menemukan berbagai kesulitan yang diantaranya Prajurit akan kehilangan arah atau tidak mengetahui tempat kedudukanya ada dimana. Dengan hanya mengandalkan dengan  kemapuan teknik lainya yang telah di perole, blum merupakan jaminan bahwa kesulitan yang dihadapi dapat diatasi dengan baik.
Oleh karena itu diperlukan ilmu pendukung lainnya, seperti ilmu medan peta dan kompas, ilmu ini sangat diperlukan untuk bekal para prajurit guna menentukan kedudukan dia sendiri, kedudukan kelompoknya mapun kedudukan lawan dalam peta maupun sebenarnya, bagaimana menggunakan kompas, dan bagaimana menentukan arah tanpa alat sekalipun. Sehingga diharapkan dengan bekal ilmu ini Prajurit dapat melaksanakan tuntutan tugas dengan lancar.

Tujuan : Sebagai pedoman atau pegangan para instruktur yang akan menyampaikan materi ilmu medan peta dan kompas.
Ruang lingkup :  Dalam pembahasan materi ilmu medan peta dan kompas disusun dengan urutan sebagai berikut
a.       Pendahuluan
b.      Penggunaan peta
c.       Penggunaan kompas
d.      Menentukan kedudukan
e.       Penutup
Referensi :
NSS tentang IMPK untuk SEKOLAH CALON TAMTAMA  PK                          TNI AD, Nomor: 19-03-A3-C.34
Disahkan dengan :
            Surat keputusan DA N KODIKLAT TNI AD No. Skep/63/III/2005 tanggal          29 maret 2005






























BAB. II
                                         PENGGUNAAN PETA
a.         PETA
Peta adalah gambar seluruh atau sebagian permukaan bumi diatas bidang datar dengan sekala atau kaedar tertentu, yang bersifat selektif yang dpat dipertanggung jawabkan secara visual atau secara matematis.
Peta ada 2 macam:
1.      Peta tematik
Yaitu peta yang menggambarkan kenampakan kenampakan kusus sesuai data statis.
2.      Peta topografi
Yaitu peta yang menggambarkan posisi vertikal dan hoerisontal.
Contoh : peta LCO (buatan tentara sekutu)

b.         MEDAN
Medan adalah bagian permukaan bumi dengan skala dan merupakan benda  yang tidak bergerak baik buatan manusia atau alamiah yang berguna dalam ilmu kemiliteran.
c.         KEDAR/ SKALA
Perbandingan antara dua titik tertentu pada peta dengan jarak sebenarnya di lapangan
Untuk menyatakan sekala pada peta ada 2 cara yaitu:
1.      Skala angka atau fraksi
Contoh: 1: 50.000
2.      Skala verbal atau perkataan
Contoh:  “ Satu sentimeter dibanding lima puluhribu sentimeter”
Dalam kedar dikenal rumus sebagai berikut:
K = JP / JM
Ket: 
K  =  kedar
JP =  jarak pada peta
JM =  jarak pada medan
d.         Membaca peta
74
 
73
 
72
 
71
 
Untuk membaca peta kita dapat menggunakan cara karfak, karfak adalah kolom kolom yamg ada dalam peta ssatu kolom berarti satu karfak. Dengan pembacaan secara karfak dikenal dengan rumus “ KIKABATAS” yang berati dari kiri kekanan dan bawah ke atas. Rumus ini meneunjukkan bahwa daerahyang kita baca adalah wilayah tersebut.







37
 


36
 


35
 

 













Misal dalam peta diatas menggunakan kedar 1:50.000 itu berarti setiap 2 karfak dalam jarak 1 Km.
Untuk pembacaan gambar A itu berada pada karfak 7137 sedangkan untuk gambar B berada pada posisi 71 sd 74 dan 37 sd 75.
Dalam peta kita biasa mendengar koordinat, untuk menentukan koor dinat sendiri ada beberapa sistem, misal sistem 6 angka dan sitem 8 angka. Sistem yang dimaksud adalah jumlah angka yang menunjukkan letak karvak dan letak titik  yang di tuju. Misal dengan menggunakan sistem 6 angka 715 375 angka urutan pertama dan kedua serta angka urutan ke empat dan kelima adalah menunjukkan karfak sedangkan angka ke tiga dan ke enam adalah menunjukkan titik dalam peta.  Begitupula dengan sistem delapan angka misal 7150 3760, untuk pembacaan sistim 8 angka ini angka pertama dan kedua serta kelima dan ke enam alah menunjukkan karfak dan angka ke tiga dan ke empat serta ke tujuh dan delapan adalah menunjukkan titik tepat koor dinan berada. Untuk sistem 6 aangka pembacaacnya 3anka pertama dari kiri ke kanan dan tiga angka selanjutnya dari bawah ke atas.
Dalam peta kita juga akan melihat warna warna yang berbeda, di bawah ini  adalah daftar arti dari warna warna pada peta:
1.      Merah : kontruksi dari batu, misal jalan.
2.      Hitam : untuk kontrusi dari kayu, bambu, dan rel kereta api.
3.      Biru : untuk perairan sawah sungai
4.      Hijau : pemukiman penduduk
5.      Coklat : garis ketinggian
6.      Kuning : batas perkebunan

e.                   Mencari dan memelihara arah
-          Pada siang hari
Kompas merupakan alat yang baik dalam mnentukan arah namun tidak selamanya prajurit di bekali dengan peralatan trsebut. Untuk itu kita perlu mengenal cara memelihara dan menentukan arah pada siang hari .
1.      Mengunakan alat
Kita bisa menggunakan cahaya matahari untuk menetukan arah kita, misalnya dengan bantuan tongkat caranya sebagai berikut
Ø  Ambil tongkat ± ukuran 1 m kemudian tancapkan ke tanah.
Ø  Tandai ujung bayangan tongkat dengan garis atau sesuatu yang mudah diketaui dan tidak pindah.
Ø  Setelah sepuluh menit atau bayangan sudah berpindah  tandai lagi ujung bayangan tongkat tersebut.
Ø  Berdirilah dengan kaki kiri di tanda 1 dan kaki kanan di tanda yang ke dua.
Ø  Maka kita akan menghadp ke arah utara
Itu adalah salah satu contoh, selain itu kita bisa menggunakan tanda tanda di alam misalnya makam, lumut, masjid dan lain sebagainya. Untuk lumut pada pohon yang lurus tumbuhnya ada di sebelah barat dari pihon tersebut.
-          Pada malam hari
Untuk menentukan arah pada malam hari kita bisa menggunakan pertolongan dari rasi rasi bintang. Tetapi dalam halini kita harus benar benar mengenal bintang yang kita lihat, dalam artian kita harus benar benar jeli dalam melihat bintang tersebut. Misal:
Ø  Bintang utara menunjukkan bagian utara bumi  dan hanya terlihat di belahan bumi bagian utara
Ø  Bintang biduk atau biasa dikenal dengan bintang beruang besar, ini juga terlihat di belahan bumu bagian utara dan selatan.
Ø  Bintang pari atau biasa disebut dengan gubuk penceng digunakan untuk menentukan arah selatan bumi.















































BAB II
PENGGUNAAN KOMPAS

a.       Kompas
Kompas adalah alat penunjuk arah. Kompas sudah di kenal sejak 900 tahun yang lalu terbukti dengan di ketemukannya kompas kuno yang di pakai pejuang China sekita tahun 1100 M
Karena sifat kemaknetannya maka jarum kompas selalu menunjukkan arah utara dan arah selatan (jika tidak di pengaruhi oleh adanya gaya gaya mahnet lain selain mahnet bumi). Arah yang ditunjukkan oleh jarum kompas adalahkutup utara mahnetis bumi yang  tidak bertepatan dengan kutup utara bumi, lebih tepatnya pada pulau Elismere yang terletak dekat dengan grendland, tetapi untuk keperluan praktis, utara peta , utara kompas dan utara sebenarnya  dianggap sama.
Menurut kegunaan dan fungsinya kompas dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu:
1.      Kompas Orientasi, yaitu jenis kompas yang digunakan untuk orientasi suatu perjalanan (orientering). Contoh KOMPAS SILVA.
2.      Kompas Bidik, yaitu kompas yang digunakan untuk membidik objek serta arah yang akan kita lalui. Controh KOMPAS PRISMA.
3.      Kompas Geologi, yaitu kompas yang digunakan untuk menentukan arah serta kemiringan dalam pekerjaan gologi. Contoh KOMPAS GEOLOGI
Bagian-bagian kompas, antaralain:
1.      Dial, adalah permukaan Kompas dimana tertera angka derajat dan huruf mata angin.
2.      Visir, adalah lubang dengan kawat halus untuk membidik sasaran.
3.      Kaca Pembesar , digunakan untuk melihat derajat kompas.
4.      Jarum penunjuk, adalah alat yang menunjuk utara magnet.
5.      Tutup Dial dengan dua garis bersudut 450 yang dapat diputar.
6.      Alat penyangkut adalah tempat ibujari untuk menopang  kompas saat membidik.


 
 









Cara Penggunaan Kompas:
Penggunaan kompas pada prinsipnya yang paling penting diperhatikan adalah kompas harurlah horisontal, maka pembacaan skala pada peta melalui garis fisir, sedangkan pada kompasorienteering misalkan kompas silva yang paling penting din perhatikan adalah arah utara kompas harus sejajar dengan utara peta.

Faktor kesalahan pada sudut pembacaan kompas
Penyebab dari kesalahan ini antara lain:
1.      Karena benturan dengan benda keras.
2.      Cairan yang ada dalam tabung kompas membeku(pengaruh waktu atau cuaca), sehingga jarum atau piringan kompas tidak bergerak bebas.
3.      Adanya kesalahan penunjuk indek yaitu penunjuk indek skala bacaan kompas tidak segaris lurus dengan garis penunjuk arah bacaan.
4.      Garis penunjuk arah bacaan tidak segaris lurus dengan pisi/garis rambut pembidik obyek.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemakaian kompas yaitu:
1.      Jauhkan dari benda benda yang ber ungsur logam, misalnya golok/ parang, pisau, gunting, besi kopel, sangkur dll
2.      Jauhkan dari benda benda elektronik seperti: TV, jam tangan,handphone dll.
3.      Sesama kompas dilarang saling berdekatan.
Jarak jarak yang perlu di perhatikan ketika menggunakan kompas di medan.
Ø  Jarak penggunaan kompas dengan senjata berat adalah ± 60 m.
Ø  Jarak penggunaan kompas antara senjata sedang dan kawat berlistrik ± 40 m.

BAB III
PENENTUAN TEMPAT KEDUDUKAN

Untuk menentukan kita harus mengusai penggunaan peta dan kompas, karena dalam menentukan kedudukan sangat fatal akibatnya jika kita tidak menguasai penggunaan peta dan kompas.
Ada beberapa cara untuk menentukan kedudukan, di antaranya adalah sebagai beriku:
1.      Teknik peta kompas
Sebelum masuk dalam  teknik peta kompas yang perlu di ketahui adalah Azimuth dan Back Azimuth, Azimuth adalah sudut antara sasaran terhadap kutup mahnetik bumi (sudut kompas) sedangkan back Azimuth adalah kebalikan dari Azimuth. Cara praktisnya adalah sebagia berikut:
Jika Azimuth < 180o maka back azimutnya=  Azimuth + 180
Jika Azimuth  >180o maka back azimutnya=  Azimuth - 180
.
a.       Orientasi peta
 Oreantesi peta yaitu menyamakan kedudukan dengan medan sebenarnya (menyamakan utara peta dengan utara kompas).
Sebelum kita memulaioreantasi peta, usahakan untuk mengenal tanda tanda medan sekitar yang mencolok dan posisinya ada dalam peta. Hal ini dapat dilakukan dengan mencocokan nama puncak, nama sungai, dll. Jadi minimal kita tau secara kasar posisi kita dimana. Orientasi peta hanya berfungsi untuk enyakinkan anda bahwa perkiraan posisi anda di peta adalh benar.
Cara-cara orientasi peta antara lain
1.      Cari tempat-tempat terbuka agar dapat melihat tempat-tempat yang mencolok.
2.      Letakkan peta dalam medan datar.
3.      Samakan  utara peta dengan utara kompas(peta yang di putar), dengan demikaian letak peta akan sesuai dengan bentang alam yanag akan dihadapi.
4.      Ingat tanda tanda medan itu, bentuknya tempatnya di medan sebenarnya maupun dipeta, lakukan untuk beberapa tabda medan.
b.      Resektion
Resektion adalah menentukan posisi kita dai peta dengan menggunakan dua atau lebih tand amedan yang dikenali. Bila kita berada di tepi sungai, sepnjang jalan, atau sepanjang pegunungan, maka hanya perlu mencari satu tanda medan yang lainnya yang di bidik.
Langkah-langkah menentukan resektion:
1.      Lakukan orientasi peta.
2.      Cari tnda medan yang mudah dikaenali di medan dan di peta, minimal dua tanda.
3.      Tandai tanda-tanda yang akan kita bidik dengan tanda +.
4.      Bidik  tanda-tanda yang ada di medan dari posisi kita berada dengan menggunakan kompas bidik.
5.      Dengan protaktor tarikgaris yang di bentuk suduk back azimuth, dari tanda tanda yang telah dibidik posisinya dengan kompas. Lakukan pada setiap tanda medan.
6.      Perpotongan dari garis back azimuth adalah posisi kita dalam peta.
c.       Intersection.
Adalah menentukan posisi suatu titik pada petaa dengan dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali di lapangan tanpa harus ke tempat tersebut.
Langkah-langkah melakukan intersection
1.      Lakukan orientasi peta.
2.      Lakukan resection untuk menetukan posisikita di peta.
3.      Bidik obyek yang akan kita amati.
4.      Pindahkan sudut tang kita dapat kedalam peta.
5.      Bergerak ke posisi lain dan pastikan posisi tersebut di peta. Lakukan langkah 1-3.
6.      Perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut yang di dapat adalah posisi yang di maksud.
2.      Pengaplikasian peta kompas dengan medan sebenarnya
Untuk pengapikasian petakompas dalam medan adalah sebagai berikut
Langkah yang petama, kita harus tau jumlah langkah kita, untuk mengetahui jumlah lankah kita, kita bisa mencoba melangkah dengan langkah biasa dalam jarak 100 m, setelah itu kita gunakan langkah tersebut sebagai patokan kita. Misalnya saja dalam 100 meter langkah kita berjumlah 150 langkahn , maka langkah kita ini akan kita gunakakn untuk menentukan titik yang sudah kita orientasi dalam peta.
            Untuk pengaplikasian langakah kita bisa menggunakan rumus sebagai berikut:
JUMLAH LANGKAH = JUMLAH LANGKAH DALAM 100M × JARAK SEBENARNYA (M)/ 100
            Yang dimaksudkan dalam rumus ini adalah, jumalh langkah kita yang harus kita tempuh untuk menentukan tempat yang sudah ditentukan oleh titik koordinat.
            Missal: jumlah langkah kita adalh 150 langkah maka untuk menempuh jarak 1,5kilo kita harus melangkah sebanyak:
∑ langkah= ∑langkah dalm 100 m × jarak sebenarnya (m) / 100
    = 150 × 1500 m/100
    =2250 langkah.
Dalam peng aplikasian peta kompas kita akan memperoleh data seperti dibawah ini:
Start : ………….
Co    :…………
Code   :…………..
Menuju Co: 1. ……….
                     2……….. dst
Maka kita harus membuat table seperti di bawah ini:
Start:…..                                 Co:……                                  Code:….
NO
Dari Co
Ke Co
Sudut
Jarak
Sas
1.





2.





3.






 Untuk pengisian dari kolom ini adalh sebagia berikut:
Untuk kolom dari Co, di nomor satu diisi dengan Co yang ada di atas table, di nomor dua di iisi dengan Co yang ada dalam kolom “ke Co” pada baris nomos satu. Dan pada dari Co nomor tiga di isi dengan coordinat yang ada pada kolom “ke Co” pada baris ke dua, dan begitu seterusnya hingga kooar dinat yang ada pada soal sudah masuk semua.
Untuk kolom “ke Co” diisikan dengan apa yang berada pada soal, yang tertulis menuju Co berdasarkan urutannya.
Untuk kolom sudut diisikan dengan sudut yang ditemukan atau yang telah diperoleh melalui oriebtasi peta dengan koor dinat yang telah ditentukan. Untuk menentukan sudut ini biasanya menggunakan alat yang bernama protraktor.
Untuk alat yang di maksud dengan protractor adalah sebagai berikut:
Dalam kolom jarak juga diisikan dengan jarak sebenarnya yang telah ditemukan melalui orientasi peta dengan koordinat yang telah di tentukan.
Dan untuk kolom sasaran atau SAS diisikan dengan tanda yang telah ditemukan dalam medan setelah melakukan oriebtasi dan pengaplikasian.
Dalam kita mengoroientasi peta kompas dengan menggunakan laangkah, tentunya kita akan menemukan penghalang dalam pengaplikasian dan penentuan koordinat di medan sebenarnaya. Misalkan saja kebun tebu, bangunan dan lain sebagainya. Atau bias juga kita menemukan area yang luas yang tidak ada tanda sebagai patokan, maka kita bias menggunkan cara cara sebagai berikut.
Untuk yang dimedan tidak ada satupun tanda untuk patokan maka kita bias menggunakan teman kita untuk patokan sudut yang kita tuju.
Dan untuk penghalang yang berupa bangunan atau lain sebagianya kita bisa membelok dengan mengambil sudut yang jika kita berbelok kearah kanan sudut yang kita tuju pertama di t mbah 90o dan jika ke kiri dii kurangi 90o. untuk penghitungan langkah yang sebelum bebelok kita hentikan dulu kemudian kita menghitung lagi untuk sudut yang kita tambahkan atau kita kurangi dengan sudut 90o. setelah penghalang itu terrlewati waka kita menggambil kembali sudut awal kita, dan meneruskan hitungan yang pertama tadi, dan untuk hitungan yang ke dua kita simpan dulu. Setelah kita melewati sisi penghalang bagian luar maka kita menghentikan hitungan pertama dan mengambil sudut kebalikan dari kita berbelok tadi seumpamkita tadi kita tambah maka disini kita akan mengurangin sudut yang sudah kita tambahkan dengan sudut 90o. dan begitupula sebaliknya, dan kita menghitung dari jumlah langkah kita berbelok tadi. Setelah jumlah langkah kita terselesikan maka, kita meneruskan hitungan yang awal dengan titik tujuan sudut awal pula, untuk lebih jelasnya kita bisa melihat gambar di bawah :































 

















Oval: B 2Oval: B 1Oval: B 3














Oval: C 1Oval: C 3Oval: C 2
















Oval: D 2Oval: D 1Oval: D 3