ILMU MEDAN PETA DAN KOMPAS
(IMPK)
REFERENSI:
NSS tentang IMPK untuk SEKOLAH CALON TAMTAMA
PK TNI AD, Nomor: 19-03-A3-C.34
Disahkan dengan :
Surat keputusan DA N
KODIKLAT TNI AD
Nomor : Skep/63/III/2005
Tanggal : 29 maret 2005
BAB I
PENDAHULUAN
Umum:
Disadari bahwa dalam setiap gerakan di medan baik perorangan maupun hubungan
satuan/ kelompok akan menemukan berbagai kesulitan yang diantaranya Prajurit
akan kehilangan arah atau tidak mengetahui tempat kedudukanya ada dimana.
Dengan hanya mengandalkan dengan
kemapuan teknik lainya yang telah di perole, blum merupakan jaminan
bahwa kesulitan yang dihadapi dapat diatasi dengan baik.
Oleh karena itu
diperlukan ilmu pendukung lainnya, seperti ilmu medan peta dan kompas, ilmu ini
sangat diperlukan untuk bekal para prajurit guna menentukan kedudukan dia
sendiri, kedudukan kelompoknya mapun kedudukan lawan dalam peta maupun
sebenarnya, bagaimana menggunakan kompas, dan bagaimana menentukan arah tanpa
alat sekalipun. Sehingga diharapkan dengan bekal ilmu ini Prajurit dapat
melaksanakan tuntutan tugas dengan lancar.
Tujuan
: Sebagai pedoman atau pegangan para instruktur yang akan menyampaikan materi
ilmu medan peta dan kompas.
Ruang lingkup
: Dalam pembahasan materi ilmu medan
peta dan kompas disusun dengan urutan sebagai berikut
a. Pendahuluan
b. Penggunaan
peta
c. Penggunaan
kompas
d. Menentukan
kedudukan
e. Penutup
Referensi
:
NSS tentang IMPK untuk
SEKOLAH CALON TAMTAMA PK TNI
AD, Nomor: 19-03-A3-C.34
Disahkan dengan :
Surat keputusan DA N KODIKLAT TNI AD
No. Skep/63/III/2005 tanggal 29
maret 2005
BAB. II
PENGGUNAAN
PETA
a. PETA
Peta adalah gambar seluruh atau sebagian permukaan bumi diatas
bidang datar dengan sekala atau kaedar tertentu, yang bersifat selektif yang
dpat dipertanggung jawabkan secara visual atau secara matematis.
Peta ada 2 macam:
1. Peta
tematik
Yaitu
peta yang menggambarkan kenampakan kenampakan kusus sesuai data statis.
2. Peta
topografi
Yaitu
peta yang menggambarkan posisi vertikal dan hoerisontal.
Contoh
: peta LCO (buatan tentara sekutu)
b. MEDAN
Medan adalah bagian
permukaan bumi dengan skala dan merupakan benda
yang tidak bergerak baik buatan manusia atau alamiah yang berguna dalam
ilmu kemiliteran.
c. KEDAR/
SKALA
Perbandingan antara dua titik tertentu pada peta
dengan jarak sebenarnya di lapangan
Untuk menyatakan sekala pada peta ada 2 cara yaitu:
1. Skala
angka atau fraksi
Contoh: 1: 50.000
2. Skala
verbal atau perkataan
Contoh: “ Satu sentimeter dibanding lima puluhribu
sentimeter”
Dalam kedar dikenal rumus sebagai berikut:
K = JP / JM
Ket:
K =
kedar
JP = jarak pada peta
JM = jarak pada medan
d. Membaca peta
Untuk membaca peta kita dapat menggunakan cara
karfak, karfak adalah kolom kolom yamg ada dalam peta ssatu kolom berarti satu
karfak. Dengan pembacaan secara karfak dikenal dengan rumus “ KIKABATAS” yang
berati dari kiri kekanan dan bawah ke atas. Rumus ini meneunjukkan bahwa
daerahyang kita baca adalah wilayah tersebut.
Misal dalam peta diatas
menggunakan kedar 1:50.000 itu berarti setiap 2 karfak dalam jarak 1 Km.
Untuk
pembacaan gambar A itu berada pada karfak 7137 sedangkan untuk gambar B berada
pada posisi 71 sd 74 dan 37 sd 75.
Dalam
peta kita biasa mendengar koordinat, untuk menentukan koor dinat sendiri ada
beberapa sistem, misal sistem 6 angka dan sitem 8 angka. Sistem yang dimaksud
adalah jumlah angka yang menunjukkan letak karvak dan letak titik yang di tuju. Misal dengan menggunakan sistem
6 angka 715 375 angka urutan pertama dan kedua serta angka urutan ke empat dan
kelima adalah menunjukkan karfak sedangkan angka ke tiga dan ke enam adalah
menunjukkan titik dalam peta. Begitupula
dengan sistem delapan angka misal 7150 3760, untuk pembacaan sistim 8 angka ini
angka pertama dan kedua serta kelima dan ke enam alah menunjukkan karfak dan
angka ke tiga dan ke empat serta ke tujuh dan delapan adalah menunjukkan titik
tepat koor dinan berada. Untuk sistem 6 aangka pembacaacnya 3anka pertama dari
kiri ke kanan dan tiga angka selanjutnya dari bawah ke atas.
Dalam
peta kita juga akan melihat warna warna yang berbeda, di bawah ini adalah daftar arti dari warna warna pada
peta:
1. Merah
: kontruksi dari batu, misal jalan.
2. Hitam
: untuk kontrusi dari kayu, bambu, dan rel kereta api.
3. Biru
: untuk perairan sawah sungai
4. Hijau
: pemukiman penduduk
5. Coklat
: garis ketinggian
6. Kuning
: batas perkebunan
e.
Mencari dan memelihara
arah
-
Pada siang hari
Kompas
merupakan alat yang baik dalam mnentukan arah namun tidak selamanya prajurit di
bekali dengan peralatan trsebut. Untuk itu kita perlu mengenal cara memelihara
dan menentukan arah pada siang hari .
1. Mengunakan
alat
Kita bisa menggunakan
cahaya matahari untuk menetukan arah kita, misalnya dengan bantuan tongkat
caranya sebagai berikut
Ø Ambil
tongkat ± ukuran 1 m kemudian tancapkan ke tanah.
Ø Tandai
ujung bayangan tongkat dengan garis atau sesuatu yang mudah diketaui dan tidak
pindah.
Ø Setelah
sepuluh menit atau bayangan sudah berpindah
tandai lagi ujung bayangan tongkat tersebut.
Ø Berdirilah
dengan kaki kiri di tanda 1 dan kaki kanan di tanda yang ke dua.
Ø Maka
kita akan menghadp ke arah utara
Itu
adalah salah satu contoh, selain itu kita bisa menggunakan tanda tanda di alam
misalnya makam, lumut, masjid dan lain sebagainya. Untuk lumut pada pohon yang
lurus tumbuhnya ada di sebelah barat dari pihon tersebut.
-
Pada malam hari
Untuk
menentukan arah pada malam hari kita bisa menggunakan pertolongan dari rasi
rasi bintang. Tetapi dalam halini kita harus benar benar mengenal bintang yang
kita lihat, dalam artian kita harus benar benar jeli dalam melihat bintang
tersebut. Misal:
Ø Bintang
utara menunjukkan bagian utara bumi dan
hanya terlihat di belahan bumi bagian utara
Ø Bintang
biduk atau biasa dikenal dengan bintang beruang besar, ini juga terlihat di
belahan bumu bagian utara dan selatan.
Ø Bintang
pari atau biasa disebut dengan gubuk penceng digunakan untuk menentukan arah
selatan bumi.
BAB II
PENGGUNAAN KOMPAS
a. Kompas
Kompas adalah alat
penunjuk arah. Kompas sudah di kenal sejak 900 tahun yang lalu terbukti dengan
di ketemukannya kompas kuno yang di pakai pejuang China sekita tahun 1100 M
Karena sifat
kemaknetannya maka jarum kompas selalu menunjukkan arah utara dan arah selatan
(jika tidak di pengaruhi oleh adanya gaya gaya mahnet lain selain mahnet bumi).
Arah yang ditunjukkan oleh jarum kompas adalahkutup utara mahnetis bumi
yang tidak bertepatan dengan kutup utara
bumi, lebih tepatnya pada pulau Elismere yang terletak dekat dengan grendland,
tetapi untuk keperluan praktis, utara peta , utara kompas dan utara
sebenarnya dianggap sama.
Menurut kegunaan dan
fungsinya kompas dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu:
1. Kompas Orientasi,
yaitu jenis kompas yang digunakan untuk orientasi suatu perjalanan
(orientering). Contoh KOMPAS SILVA.
2. Kompas Bidik, yaitu
kompas yang digunakan untuk membidik objek serta arah yang akan kita lalui.
Controh KOMPAS PRISMA.
3. Kompas Geologi, yaitu
kompas yang digunakan untuk menentukan arah serta kemiringan dalam pekerjaan
gologi. Contoh KOMPAS GEOLOGI
Bagian-bagian kompas, antaralain:
1.
Dial, adalah permukaan
Kompas dimana tertera angka derajat dan huruf mata angin.
2. Visir,
adalah lubang dengan kawat halus untuk membidik sasaran.
3. Kaca
Pembesar , digunakan untuk melihat derajat kompas.
4. Jarum
penunjuk, adalah alat yang menunjuk utara magnet.
5. Tutup
Dial dengan dua garis bersudut 450 yang dapat diputar.
6.
Alat penyangkut adalah
tempat ibujari untuk menopang kompas
saat membidik.
Cara Penggunaan Kompas:
Penggunaan
kompas pada prinsipnya yang paling penting diperhatikan adalah kompas harurlah
horisontal, maka pembacaan skala pada peta melalui garis fisir, sedangkan pada
kompasorienteering misalkan kompas silva yang paling penting din perhatikan
adalah arah utara kompas harus sejajar dengan utara peta.
Faktor
kesalahan pada sudut pembacaan kompas
Penyebab dari kesalahan ini antara lain:
1.
Karena benturan dengan
benda keras.
2. Cairan
yang ada dalam tabung kompas membeku(pengaruh waktu atau cuaca), sehingga jarum
atau piringan kompas tidak bergerak bebas.
3. Adanya
kesalahan penunjuk indek yaitu penunjuk indek skala bacaan kompas tidak segaris
lurus dengan garis penunjuk arah bacaan.
4.
Garis penunjuk arah
bacaan tidak segaris lurus dengan pisi/garis rambut pembidik obyek.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pemakaian kompas yaitu:
1.
Jauhkan dari benda
benda yang ber ungsur logam, misalnya golok/ parang, pisau, gunting, besi
kopel, sangkur dll
2. Jauhkan
dari benda benda elektronik seperti: TV, jam tangan,handphone dll.
3.
Sesama kompas dilarang
saling berdekatan.
Jarak jarak yang perlu di perhatikan
ketika menggunakan kompas di medan.
Ø Jarak
penggunaan kompas dengan senjata berat adalah ± 60 m.
Ø Jarak
penggunaan kompas antara senjata sedang dan kawat berlistrik ± 40 m.
BAB III
PENENTUAN TEMPAT KEDUDUKAN
Untuk menentukan kita harus mengusai penggunaan peta
dan kompas, karena dalam menentukan kedudukan sangat fatal akibatnya jika kita
tidak menguasai penggunaan peta dan kompas.
Ada beberapa cara untuk menentukan kedudukan, di
antaranya adalah sebagai beriku:
1.
Teknik peta kompas
Sebelum
masuk dalam teknik peta kompas yang
perlu di ketahui adalah Azimuth dan Back Azimuth, Azimuth adalah sudut antara
sasaran terhadap kutup mahnetik bumi (sudut kompas) sedangkan back Azimuth
adalah kebalikan dari Azimuth. Cara praktisnya adalah sebagia berikut:
Jika
Azimuth < 180o maka back azimutnya= Azimuth + 180
Jika
Azimuth >180o maka back
azimutnya= Azimuth - 180
.
a. Orientasi
peta
Oreantesi peta yaitu menyamakan kedudukan
dengan medan sebenarnya (menyamakan utara peta dengan utara kompas).
Sebelum
kita memulaioreantasi peta, usahakan untuk mengenal tanda tanda medan sekitar
yang mencolok dan posisinya ada dalam peta. Hal ini dapat dilakukan dengan
mencocokan nama puncak, nama sungai, dll. Jadi minimal kita tau secara kasar
posisi kita dimana. Orientasi peta hanya berfungsi untuk enyakinkan anda bahwa
perkiraan posisi anda di peta adalh benar.
Cara-cara orientasi
peta antara lain
1. Cari
tempat-tempat terbuka agar dapat melihat tempat-tempat yang mencolok.
2. Letakkan
peta dalam medan datar.
3. Samakan utara peta dengan utara kompas(peta yang di
putar), dengan demikaian letak peta akan sesuai dengan bentang alam yanag akan
dihadapi.
4. Ingat
tanda tanda medan itu, bentuknya tempatnya di medan sebenarnya maupun dipeta,
lakukan untuk beberapa tabda medan.
b. Resektion
Resektion
adalah menentukan posisi kita dai peta dengan menggunakan dua atau lebih tand
amedan yang dikenali. Bila kita berada di tepi sungai, sepnjang jalan, atau
sepanjang pegunungan, maka hanya perlu mencari satu tanda medan yang lainnya
yang di bidik.
Langkah-langkah
menentukan resektion:
1. Lakukan
orientasi peta.
2. Cari
tnda medan yang mudah dikaenali di medan dan di peta, minimal dua tanda.
3. Tandai
tanda-tanda yang akan kita bidik dengan tanda +.
4. Bidik tanda-tanda yang ada di medan dari posisi
kita berada dengan menggunakan kompas bidik.
5. Dengan
protaktor tarikgaris yang di bentuk suduk back azimuth, dari tanda tanda yang
telah dibidik posisinya dengan kompas. Lakukan pada setiap tanda medan.
6. Perpotongan
dari garis back azimuth adalah posisi kita dalam peta.
c. Intersection.
Adalah
menentukan posisi suatu titik pada petaa dengan dengan menggunakan dua atau
lebih tanda medan yang dikenali di lapangan tanpa harus ke tempat tersebut.
Langkah-langkah
melakukan intersection
1. Lakukan
orientasi peta.
2. Lakukan
resection untuk menetukan posisikita di peta.
3. Bidik
obyek yang akan kita amati.
4. Pindahkan
sudut tang kita dapat kedalam peta.
5. Bergerak
ke posisi lain dan pastikan posisi tersebut di peta. Lakukan langkah 1-3.
6. Perpotongan
garis perpanjangan dari dua sudut yang di dapat adalah posisi yang di maksud.
2. Pengaplikasian
peta kompas dengan medan sebenarnya
Untuk
pengapikasian petakompas dalam medan adalah sebagai berikut
Langkah
yang petama,
kita harus tau jumlah langkah kita,
untuk mengetahui jumlah lankah kita, kita bisa mencoba melangkah dengan langkah
biasa dalam jarak 100 m, setelah itu kita gunakan langkah tersebut sebagai
patokan kita. Misalnya saja dalam 100 meter langkah kita berjumlah 150 langkahn
, maka langkah kita ini akan kita gunakakn untuk menentukan titik yang sudah kita
orientasi dalam peta.
Untuk pengaplikasian
langakah kita bisa menggunakan rumus sebagai berikut:
JUMLAH LANGKAH = JUMLAH LANGKAH DALAM
100M × JARAK SEBENARNYA (M)/ 100
Yang
dimaksudkan dalam rumus ini adalah, jumalh langkah kita yang harus kita tempuh
untuk menentukan tempat yang sudah ditentukan oleh titik koordinat.
Missal: jumlah langkah
kita adalh 150 langkah maka untuk menempuh jarak 1,5kilo kita harus melangkah
sebanyak:
∑ langkah= ∑langkah dalm 100 m × jarak sebenarnya (m)
/ 100
= 150 × 1500 m/100
=2250 langkah.
Dalam peng
aplikasian peta kompas kita akan memperoleh data seperti dibawah ini:
Start : ………….
Co :…………
Code :…………..
Menuju Co: 1. ……….
2………..
dst
Maka kita harus membuat table seperti di bawah ini:
Start:….. Co:……
Code:….
NO
|
Dari Co
|
Ke Co
|
Sudut
|
Jarak
|
Sas
|
1.
|
|
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
|
Untuk pengisian
dari kolom ini adalh sebagia berikut:
Untuk kolom dari Co, di nomor satu diisi dengan Co
yang ada di atas table, di nomor dua di iisi dengan Co yang ada dalam kolom “ke
Co” pada baris nomos satu. Dan pada dari Co nomor tiga di isi dengan coordinat
yang ada pada kolom “ke Co” pada baris ke dua, dan begitu seterusnya hingga
kooar dinat yang ada pada soal sudah masuk semua.
Untuk kolom “ke Co” diisikan dengan apa yang berada
pada soal, yang tertulis menuju Co berdasarkan urutannya.
Untuk kolom sudut diisikan dengan sudut yang ditemukan
atau yang telah diperoleh melalui oriebtasi peta dengan koor dinat yang telah
ditentukan. Untuk menentukan sudut ini biasanya menggunakan alat yang bernama
protraktor.
Untuk alat yang di maksud dengan protractor adalah
sebagai berikut:
Dalam kolom jarak juga diisikan dengan jarak
sebenarnya yang telah ditemukan melalui orientasi peta dengan koordinat yang
telah di tentukan.
Dan untuk kolom sasaran atau SAS diisikan dengan tanda
yang telah ditemukan dalam medan setelah melakukan oriebtasi dan
pengaplikasian.
Dalam kita mengoroientasi peta kompas dengan
menggunakan laangkah, tentunya kita akan menemukan penghalang dalam
pengaplikasian dan penentuan koordinat di medan sebenarnaya. Misalkan saja
kebun tebu, bangunan dan lain sebagainya. Atau bias juga kita menemukan area
yang luas yang tidak ada tanda sebagai patokan, maka kita bias menggunkan cara
cara sebagai berikut.
Untuk yang dimedan tidak ada satupun tanda untuk
patokan maka kita bias menggunakan teman kita untuk patokan sudut yang kita
tuju.
Dan untuk penghalang yang berupa bangunan atau lain
sebagianya kita bisa membelok dengan mengambil sudut yang jika kita berbelok
kearah kanan sudut yang kita tuju pertama di t mbah 90o dan jika ke
kiri dii kurangi 90o. untuk penghitungan langkah yang sebelum
bebelok kita hentikan dulu kemudian kita menghitung lagi untuk sudut yang kita
tambahkan atau kita kurangi dengan sudut 90o. setelah penghalang itu
terrlewati waka kita menggambil kembali sudut awal kita, dan meneruskan
hitungan yang pertama tadi, dan untuk hitungan yang ke dua kita simpan dulu.
Setelah kita melewati sisi penghalang bagian luar maka kita menghentikan
hitungan pertama dan mengambil sudut kebalikan dari kita berbelok tadi
seumpamkita tadi kita tambah maka disini kita akan mengurangin sudut yang sudah
kita tambahkan dengan sudut 90o. dan begitupula sebaliknya, dan kita
menghitung dari jumlah langkah kita berbelok tadi.
Setelah jumlah langkah kita terselesikan maka, kita meneruskan hitungan yang
awal dengan titik tujuan sudut awal pula, untuk lebih jelasnya kita bisa melihat
gambar di bawah :